Jumat, 30 Oktober 2009

Kisah sang PEMIMPIN

Napoleon Bonaparte adalah seorang petarung besar yang disebut Singa Perancis.
Ia tidak kenal takut di medan perang. Ia amat mencintai negeri dan bangsanya. Dan senantiasa mengagung-agungkan bendera negaranya.

Tetapi, akhir nasibnya sangat mengenaskan. Ia ditangkap dan di buang ke pulau Elba, sebuah pulau kecil dan terpencil.
Disana Napoleon diserang penyakit malaria, yang tak kenal kasihan. Sakitnya parah dan tidak terobati.
Dalam sakaratul maut, nama siapakah yang diucap-ucap oleh pemimpin besar itu? Apakah bangsanya, negaranya, atau rakyatnya, yang konon sangat dicintainya?

Bukan.

Waktu mau mati Napoleon Bonaparte justru memanggil nama kekasih hatinya,
“Josephine...Josephine...”


Lalu, siapakah tidak mengenal Adolf Hitler, sang fuhrer dari jerman yang amat ditakuti?
Bila matanya menatap tajam, berarti darah mengalir. Bila telunjuknya menuding, berarti ratusan ribu manusia tidak berdosa di bantai di kamar gas. Bila mulutnya berteriak, berati ratusan bom meledak, menghancurkan gedung-gedung dan menimbulkan ratap tragis.

Ia mengaku paling jaya. Ia menganggap bangsanya kaum Aria adalah ras paling mulia.
Ia merasa berhak menyebarkan maut dan malapetaka.

Tetapi, apa yang terjadi pada waktu ia sudah di kalahkan dan bersembunyi di dalam sebuah bunker gelap kota Berlin? Apakah sebelum melakukan bunuh diri Hitler memeluk bendera swastika yang dipujanya? Apakah ia menyebut-nyebut negerinya dan bangsa jerman yang konon di cintainya?

Tidak.

Yang disebut-sebut namanya oleh Hitler, saat hendak nekat menembak dirinya adalah Eva Braun, Kekasihnya.

Tidak demikina yang tercatat dalam detik-detik penghabisan seorang pemimpin besar lainnya, NABI MUHAMMAD SAW. sang kekasih ALLOH, yang kedatangannya merupakan rahmat bagi semesta alam.

Waktu hendak wafat yang di seru-seru lewat bibirnya, yang keluar bukan anak tercintanya, Fatimah, bukan cucu-cucunya tersayang, dan bukan pula istrinya.

Rosululloh justru memanggil-manggil,
“Ya Alloh...Umati...Umati...”
(Ya Alloh...Umatku...Umatku...)


Dengan mengucap-ucap umatnya itulah beliau meninggalkan dunia yang fana ini.
Cintanya kepada umatnya dibawanya hingga ke liang lahat dan ke dalam alam keabadian...



Allohumma sholli 'alaa Muhammad
Ya...Robbi sholli alaihi wassalim...
Allohumma sholli 'alaa Muhammad
Ya...Robbi sholli alaihi wassalim...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Keep comment!
Salam ukhuwah!