Jumat, 30 Oktober 2009

Puisi-Puisi Cinta KCB

"Menurutku,
cinta adalah kekuatan
yang mampu
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan
mengubah kandang jadi taman
mengubah penjara jadi istana
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah
itulah cinta!
*Definisi cinta menurut Ayatul Husna
* Diadaptasi dengan banyak perubahan dari puisi Rumi dalam Masnawinya
dan d copy dari novel KCB 2



"Mmm... cinta! Menurutku,
Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang
lebar.
Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada
keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan
terang.
Namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai
kepada cinta
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan!"
*Definisi cinta mnurut Anna Althafunnisa
*Petikan puisi Rumi dalam Diwan Shamsi Tabriz diterjemahkan oleh Abdul Hadi
W.M.



Kau mencintaiku
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya.
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka
Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa
Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga
Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala
*Puisi indah dari Ayatul Husna yg judulnya "Kau Mencintaiku" buat kakak tercintanya, Azzam..
dan di balas,

aku mencintaimu
seperti bumi
mencintai
mataharinya


gerimis turun perlahan
wajah kekasih membayang
dalam daun-daun yang basah
diriku resah
menanti pertemuan
yang tenang
cinta kasih dan sayang
Tuhan
tolong damaikan
hatiku yang gamang
*senandung Azzam saat gerimis mengingat Vivi..


Ibu,
aku mencintaimu
seperti laut
mencintai airnya
tak mau kurang
selamanya
*sajak yg d ciptakan Azzam saat membonceng ibunya



Dalam sebuah perenungan akan duka yang dialaminya, Azzam
menulis puisi dalam hatinya untuk meneguhkan jiwanya:

dalam duka
kita berguru pada hujan
yang terus menyiram
arang hitam
dengan kesabaran
siang malam
kuncup-kuncup pun bermekaran
meneguhkan harapan-harapan


Azzam dan Anna mengingatkan saya pada Ali dan Fatimah..
Mereka bisa menjaga hati dan mengikhtiarkan cintanya..
subhanalloh..
kuingin seperti mereka..^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Keep comment!
Salam ukhuwah!